top of page

ASALKAN TUHAN DEKAT?



Markus 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu ketakutan? Belumkah kamu percaya?"


Para murid senantiasa bersama Tuhan, selalu mengalami kuasa dan kasih Tuhan. Seharusnya mereka yakin Tuhan akan selalu menjaga mereka. Namun, meski seperahu bersama Tuhan, mereka begitu ketakutan hingga berkata, "Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?" Mereka merasa Tuhan tak peduli, dan kehadiran Tuhan seakan tak berarti.


Coba lihat ini, Tuhan seperahu dengan para murid. Dia begitu dekat di sisi mereka. Namun, mereka sangat ketakutan.


Tampak jelas bahwa para murid ketakutan bukan karena Tuhan tak peduli, bukan karena Tuhan jauh dari mereka, tetapi karena hati merekalah yang jauh dari Tuhan. Sebab itu, Tuhan bertanya, "Mengapa kamu ketakutan? Belumkah kamu percaya?"


Dan, mari kita lihat diri kita. Bukankah kita pun seperti para murid itu? Terucap atau dalam hati, kadang kita berkata, "Asalkan Tuhan di dekatku, hal seberat apa pun aku sanggup memikulnya."


Sungguhkah? Ketika jalan yang lurus teramat sulit, bukankah kita tak ragu berbelok ke jalan yang bengkok? Jika risiko berat menghadang, bukankah kita sering tak berani bertindak benar? Padahal, Tuhan selalu ada di sisi kita, tak pernah tidak.


Agaknya bukan jika Tuhan dekat maka kita sanggup menanggung beban sebab tak sedetik pun Tuhan pernah jauh dari kita melainkan jika kita dekat dengan Tuhan.


Bukan jika Tuhan di sisi kita maka kita berani menghadapi risiko sebab Tuhan selalu beserta kita melainkan jika kita percaya dan bersandar pada-Nya.


Maka, kepada kita pun patut ditanyakan, "Belumkah kamu percaya?"


”Sesaat pun Tuhan tak pernah jauh dari kita, kitalah yang sering tak ragu menjauh dari Tuhan”

Comments


bottom of page